twitter
rss



Siapakah perempuan yang mampu berperan sebagai dokter , sekaligus koki , ahli nutrisi , merangkap guru bagi orang-orang tertentu ? Siapa pula yang bersedia melakukan semua peran itu nyaris tanpa pernah meminta honor ? Sosok macam itulah yang hadir hampir di setiap keluarga , walau ia kadang tidak berada di sisi kita selamanya . Namun , kasihnya akan selalu menyertai langkah kita semua . Dari ia jugalah kita dilahirkan dan dibesarkan dengan segenap cinta . Beliau adalah tak lain seorang IBU .

Menjadi seorang ibu adalah pekerjaan yang mulia .
Ibu bagaikan dokter yang terhormat di dunia .
Beliau adalah dokter pribadi yang merawat pasiennya tanpa kenal lelah dan tanpa bayaran . Kesembuhan pasien adalah bayaran tertinggi yang ia peroleh . Lain halnya ketika kita ke RS , tanpa uang DP mana mungkin kita bisa diterima dengan lapang dada . Bahkan tidak sedikit orang yang terpaksa menahan sakit karenanya . Selain itu kejadian-kejadian malpraktek juga sering terjadi karena kelalaian dan ribuan alasan lainnya . Sedih rasanya setiap melihat, mendengar atau membaca tentang ketidakadilan ini .


Ibu adalah guru sepanjang hayat , beliau mengajarkan kita muridnya semua norma kehidupan . Tidak lupa kita dibekali dengan keterampilan dasar seperti menyapu , mencuci , dll . Semenjak kita dilahirkan , ibu mengajarkan kita akan artinya kasih sayang dengan mencium bayinya . Ibu mengajarkan tentang hal yang baik dan buruk . Ketika kita kecil , beliau mengajarkan kita cara menulis , membaca , dan berhitung . Tidak pernah bosan beliau menurunkan ilmunya hingga kita mengerti . Sebagai guru beliau juga tidak pernah meminta bayaran . Tidak seperti sekolah anak zaman sekarang yang uang sekolahnya setinggi langit . Mereka kaum yang kurang mampu banyak yang terpaksa putus sekolah karenanya .

Ibu juga berperan sebagai ahli gizi dan koki untuk anak-anaknya . Setiap hari , ketika mata terbuka beliau telah memikirkan mau makan apa hari ini . Setelah menyiapkan sarapan , apalagi untuk makan siang, begitu seterusnya . Mari kita ingat lagi apa menu hari ini ? Selalu ada lebih dari satu macam lauk tersedia di meja . Semua adalah untuk pemenuhan nutrisi kita . Tidak ada seorang ibu yang tega menyediakan nasi putih saja jika kondisi keuangan masih mencukupi . Bahkan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, ada banyak sekali ibu yang merelakan bagian makanannya demi untuk mengisi perut anaknya yang kelaparan . Bagaimana dengan Ibu Pertiwi Kita ? Apakah semua anak-anaknya telah tercukupi sandang pangannya ?

Bayi yang kedinginan akan berhenti menangis dalam dekapan sang bunda . Ada kehangatan di sana . Ada kenyamanan dan cinta yang begitu besar yang dirasakan .

Ibu sejati tidak akan membiarkan anaknya kelaparan .
Ibu sejati akan selalu melindungi anaknya walau nyawa adalah taruhannya .
Kasih ibu tidak akan terlupakan sepanjang napas masih berhembus .

Cobalah kita renungkan bersama .

Apakah kita telah menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kita ?
Apa pun profesi (pekerjaan) kita , hendaklah kita menanamkan jiwa seorang ‘ibu’ di dalam menunaikan tugas . Janganlah kita lupa dari mana asal kita dan oleh siapa kita dibesarkan .

Harta dan kedudukan kita dalam masyarakat tidak sebanding dengan jiwa besar ‘ibu’ . Di kala kita berada di atas , hendaklah kita memperhatikan anak-anak kita yang di bawah . Cukupilah sandang pangan mereka .

Apakah seorang ibu tega melihat anaknya dalam penderitaan sementara ia berdandan dan berpesta-pora bersama ‘ibu-ibu’ yang lain ?

Renungkanlah ini .
Apakah Anda ingin menjadi ‘ibu’ yang sukses atau ‘ibu’ yang gagal ? Apakah ‘ibu’ yang dicintai atau sebaliknya ?
Mulailah Anda menanamkan hati ‘ibu’ ini untuk pencapaian terbaik . Karena , saya yakin bahwa kita semua adalah sama .